Semarang sebagai ibukota provinsi Jawa Tengah ternyata tak hanya sebagai pusat pemerintahan, namun dibaliknya menyimpan kuliner-kuliner lezat yang wajib dicoba saat berkunjung ke kota Atlas ini. Apa saja kuliner tersebut, simak artikel berikut.
- Pepes Pindang Spesial Presto Bu Karni
- Lumpia Semarang
- Tahu gimbal
- Mi Kopyok (Mi Lontong)
- Es Cong Lik
Pepes Pindang Presto “Bu Karni” (P3-BK) adalah salah satu makanan Khas Semarang yang memiliki cita rasa khas pedas, lezat & bergizi tinggi. Sesuai dengan slogan kami “Nikmat di Lidah, Nempel di Hati”, dengan harapan agar para pelanggan P3-BK akan selalu ingat dan kangen akan rasa pepes pindang yang tak tertandingi
Diawali dari menikmati hidangan pepes pindang Bu Karni yang dikonsumsi oleh keluarga Bapak Sukimin (Sampangan, Semarang), maka munculah ide serta cita-cita untuk menjadikan P3-BK menjadi kuliner Khas Semarang baru. Mulanya kami hanya produksi apabila ada pesanan dari perseorangan, kantor, bahkan beberapa teman yang berada di luar kota, kemudian kami mulai membuka outlet pertama di Jalan Banaran Raya No. 99 Semarang (Depan Lapangan Futsal, kampus UNNES).
Kuliner khas peranakan China ini telah melekat kuat sebagai penganan khas Semarang. Ada empat sentra utama penjaja lumpia. Yaitu di Gang Lombok, Jalan Pemuda, Jalan Mataram, Jagalan serta Jalan Pandanaran Semarang. Masing-masing memiliki ciri khas walaupun pengelolanya masih punya ikatan keluarga.
Lumpia Gang Lombok no 11 bisa jadi warung lumpia tertua. Kini sudah dikelola generasi ketiga. Warungnya terletak di dekat Klenteng Tay Kak Sie, sekitaran Pasar Johar Semarang dan tidak buka cabang. Mereka menyediakan dua jenis lumpia, basah dan goreng. Kulit lumpia terasa lembut dengan isian yang padat. Paduan rebung muda, udang dan telor terasa pas dan tidak berbau, enak dinikmati bersama saus dan daun bawang segar. Untuk oleh-oleh, lumpia dikemas dalam besek. Satu besek bersampul gaya ‘jadul’ ini berisi 10 lumpia. Untuk perjalanan luar kota, sebaiknya membawa lumpia basah yang nantinya bisa digoreng sendiri. Lumpia basah tanpa pengawet ini bisa tahan 3 hari.
Pedagang tahu gimbal di Semarang banyak terdapat di sekitaran Taman KB, depan SMA 1 Semarang, Jalan Menteri Supeno. Makan tahu gimbal disini bisa sekalian ‘ngadem’ di taman. Pilihan lain ialah di sekitaran Masjid Baiturrahman, Simpang Lima Semarang. Namun sajian Tahu Gimbal yang terkenal ada di Plampitan. Buka siang hari dan tutup pukul 21.00 WIB. Hanya saja, warung “Lumayan” ini bisa tutup cepat jika sudah habis. Harga rata-rata Rp8000- Rp10.000. Racikan tahu gimbal terdiri dari potongan tahu goreng, lontong, tauge, telur ceplok, rajangan kubis mentah dan gimbal. Gimbal sendiri berwujud bakwan udang. Biasanya si penjual tidak mengiris lontong, tahu dan gimbal dengan pisau, melainkan mengguntingnya dengan gunting besi bergagang hitam. Kemudian, campuran bahan itu diguyur saus kacang petis udang. Nyam!
Makanan yang dijual di pagi hari ini berupa mie kuning dicampur tauge dan remah karak atau gendar, semacam kerupuk dari nasi. Kemudian, disiram kuah berupa air bawang putih, ditaburi daun seledri dan bawang goreng lalu diberi kecap manis.
Meski membuat mie kopyok sangat mudah, biasanya orang Semarang suka beli di salah satu penjual yang terkenal, Mie Kopyok Pak Dhuwur. Warung tenda sederhana ini terletak di Jalan Tanjung, di belakang kantor PLN. Harganya ringan di kantong, cuma Rp7000 saja. Tapi rasanya, cukup lah untuk memulai petualangan kuliner yang mengesankan di Semarang.
Es puter khas Semarang ini terkenal karena cita rasa buah yang segar. Tersedia 10 varian rasa hasil olahan buah tanpa bahan pengawet. Antara lain coklat, sirsak, kopyor, leci, kelengkeng hingga belewah dan kacang ijo. Yang populer ialah durian dan alpukat. Es Cong Lik tersedia di Warung Semawis, Pecinan, Semarang. Ada juga penjual Es Cong Lik di depan RS Telogo Rejo ataupun di Simpang Lima, di samping hotel Citraland. Porsinya kecil, sekitar 1-2 scoop es. Harga rata-rata Rp9.000 kecuali durian Rp12.000.
0 komentar:
Posting Komentar